PROFIL
PROFIL
PPID
PPID
KONTAK KAMI
KONTAK KAMI
TRANSPARANSI KEUANGAN
TRANSPARANSI KEUANGAN
GALERI
GALERI
INFORMASI
INFORMASI

Pemotongan Hewan Kurban Dimina Patuhi Prokes

Pemotongan Hewan Kurban Dimina Patuhi Prokes

FORUM Keadilan – Di masa pendemi Covid-19 dan Pemberlakukan pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar minta kepada panitia pemotongan hewan kurban di masjid atau mushola agar mengikuti protokol kesehatan (prokes).
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Denpasar, Drh. Made Ngurah Sugiri, Minggu (18/07) mengatakan, pihaknya menurunkan 22 petugas dari internal Distan yakni 10 dokter hewan dan 10 orang pegawai menyasar 131 masjid dan mushola memeriksa kesehatan hewan kurban belum dipotong maupun akan dipotong pada hari H tersebar di wilayah Kota Denpasar tetap mengikuti protokol kesehatan (prokes).

Pemeriksaan kesehatan hewan kurban ini mengacu Surat Edaran (SE) Dirjen Kesehatan Hewat No. 8017 tahun 2021 dan Peraturan Kementrian Pertanian (Permentan) No. 114 tahun 2014 tentang hewan kurban. Pemeriksaan kesehatan hewan kurban sudah dilakukan di beberapa lokasi penjualan ternak di pinggir jalan. Hewan kurban yang didatangkan dari kabupaten lain harus mendapat surat rekomendasi terkait kesehatan hewan dari instansi terkait. Sedangkan sapi dibeli dari Pasar Beringkit, Mengwi, Badung agar mendapat surat pengantar dari instansi terkait di daerah tersebut agar hewan yang diperjual belikan betul-betul sehat.

”Kami wajib memeriksa kesehatan hewan kurban sebelum dipotong. Setelah dipotong dagingnya kembali akan dipersiksa guna memastikan dagingnya sehat,’’ ujarnya.

Ngurah Sugiri menyatakan, pemeriksaan kesehatan ternak dijual di pinggir Jl. Gatot Subroto (Gatsu) Barat, di Jl. Maruti maupn di tempat lain dipakai hewan kurban persiapan hari Idul Adha jatuh pada Selasa (20/7) dipetsiksa secara ketat. Kalau ada hewan kurban sakit tidak dizinkan dijual.

”Kami mulai kemarin dan hari ini melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban kambing dan sapi, baik dijual di pingir jalan maupun di Jl. Maruti, Dusun Wanasari. Kesehatan hewan kurban tersebut diperiksa antermotem dan postmortem sehingga hewan yang dipotong dan dagingnya betul-betul aman, sehat, utuh dan halal (ASUH),’’ kata Ngurah Sugiri.

Selain melakukan pengecekan kesehatan hewan kurban, kata Ngurah Sugiri, pihaknya juga memberi pengarahan kepada pedagang ternak untuk hewan kurban Idul Adha agar tetap menjaga kesehatan kambing dan sapi. Selain memberikan pakan dan minum cukup sehingga ternak yang dijual segar dan sehat.

”Kalau  ada ternak sakit kami sarankan tidak dijual dan bisa menghubungi petugas Dinas Pertanian untuk mendapat penanangan secepatnya,’’ jelasnya.

Pengecekan kesehatan ternak yang disemblih di masjid maupun mushola dilakukan hari H dan tim dari Balai Besar Veteriner serta petugas dari Dinas Pertanian. Pemeriksaan antemortem dan postmortem yang dilakukan itu memastikan hewan dan daging benar-benar sehat.

”Pemeriksaan antemotem dilaksanakan H-1 Idul Adha dan tes posmortem daging dilaksanakan pada hari H Idul Adha,’’ terangnya.

Ngurah Sugiri menambahkan, pemotongan hewan kurban di Denpasar diprdeksi turun 60 persen akibat pandemi Covid-19. Pemeriksaan kesehatan daging hewan kurban yang dipotong dilakukan secara ketat agar daging yang dikonsumsi betul-betul ASUH. Sehari sebelum dipotong, petugas menjajaki penampungan ternak di masjid atau mushola untuk mengecek posmartem sebelum hewan tersebut disemblih. 

”Setelah hewan kurban dipotong, kami mengecek kembali kesehatan dagingnya agar betul-betul sehat dikonsumsi,’’ paparnya.

Dia berharap, pedagang penjual atau pemotong harus mengikuti prokes sesuai surat edaran Dirjen Peternakan Kesehatan Hewan. Bahkan, sudah diatur penjualan dan pemotongan hewan kurban harus memperhatikan kesehatan personal, sanitasi, menjaga jarak dan alur penjualan.

”Masyarakat khususnya muslin tidak boleh berkerumun saat mengambil daging kurban. Panitia akan membagikan kepada warga yang mendapat jatah daging kurban,’’ tandasnya.

Tags