10.000 BIBIT HORTIKULTURA UNTUK WARGA TERDAMPAK COVID-19

DENPASAR, NusaBali
Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar menyediakan sebanyak 10.000 bibit tanaman hortikultura untuk warga kota Denpasar yang terdampak Covid-19 terutama mereka yang dirumahkan dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Distan juga menyiapkan tenaga pendampingan bagi warga yang belum bisa melakukan proses penanaman hortikultura di rumah mereka.
Kepala Distan Kota Denpasar, I Gede Ambara Putra, Selasa (5/5) mengatakan pemberian bibit tersebut untuk membantu mereka yang dirumahkan dan di PHK karena pandemi covid-19. Kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengurangi kebosanan dirumah adalah bertani, Selain ada kegiatan, tanaman hortikultura juga bisa dijual sebagai pemasukan di tengah pandemi saat ini
Warga yang ingin bertani dibebaskan untuk mengambil bibit setiap hari dikantor Distan Kota Denpasar di Jalan Ahmad Yani Denpasar. Bibit yang disediakan Distan berupa bibit cabai, bibit sayuran, bibit tomat untuk ditanam di pekarangan rumah mereka masing-masing tanpa memerlukan lahan yang luas. “ Bibit ini kita sediakan khusus untuk rumah tangga. Daripada mereka tidak bisa bekerja kan lebih bagus membuat tanaman di rumah bisa cepat di panen,” jelasnya.
Untuk bibit sayuran, Ambara mengatakan hanya butuh 15 hari untuk panen. Sedangkan cabai dan tomat bisa sampai 60 hari. Namun, hasil tersebut bisa dijual ataupun di komsumsi sendiri. “Ini kami sediakan gratis. Mereka bebas mau kapan mengambil bibit. Ini untuk mereka yang ingin bertani ditengah Covid-19 ini. Kalau tidak begitu susah sekarang mencari pekerjaan apalagi dirumahkan atau yang di PHK,” jelasnya.
Kata Ambara, pihaknya buka hanya menyediakan bibit gratis, namun juga ada petugas yang siap untuk mendampingi mereka yang belum bisa bercocok tanam dengan hortikultura. Petugas bisa datang langsung ke rumah-rumah sesuai dengan protap kesehatan yakni social distancing
Hal ini dilakukan, agar warga yang baru mulai bercocok tanam bisa paham cara-cara untuk memulai hingga proses panen. “Mereka akan diajarkan langsung dan dibina hingga panen. Jadi tidak perlu khawatir lagi, mereka akan terus dibina sampai bisa. Jadi mereka bisa bertani semasa pandemi ini berlangsung,” ujarnya.